Kegiatan ini dihadiri Kepala Desa Sampuran beserta jajaran, Ketua dan anggota BPD, tokoh masyarakat, alim ulama, tokoh pemuda, serta warga Desa Sampuran dan desa sekitar.
Dalam pertemuan tersebut, masyarakat menyampaikan sejumlah aspirasi penting, di antaranya:
- Pembangunan sarana air bersih.
- Pengadaan keranda jenazah beroda.
- Pembangunan kembali sekolah dasar yang terbakar.
- Peningkatan sarana bermain untuk TK dan PAUD.
- Pembangunan kamar mandi/ WC bagi PAUD, karena anak-anak selama ini harus ke sungai dan menyeberangi jalan raya.
- Pembangunan gedung serbaguna.
- Pembangunan kantor kepala desa.
Edi Anwar Nasution menegaskan bahwa setiap aspirasi warga akan menjadi catatan penting untuk dibahas dan diperjuangkan di DPRD Madina.
“Kegiatan reses ini merupakan kewajiban kami sebagai wakil rakyat untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat di daerah pemilihan. Semua usulan akan kami bawa dan perjuangkan agar bisa terealisasi,” ujarnya.
Salah seorang tokoh masyarakat Desa Sampuran menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan reses tersebut.
“Kami sangat berharap aspirasi yang kami sampaikan bisa benar-benar ditindaklanjuti. Air bersih dan sekolah dasar yang terbakar itu sangat mendesak untuk segera dibangun kembali,” ucapnya.
Dari kalangan ibu-ibu, seorang warga menuturkan pentingnya sarana untuk anak usia dini.
“Anak-anak kami di PAUD sangat kesulitan. Kalau mau ke kamar mandi harus menyeberangi jalan dan ke sungai. Ini sangat berisiko, kami mohon agar segera dibangunkan WC khusus untuk anak-anak,” katanya.
Kegiatan reses tersebut turut didampingi tim dari Sekretariat DPRD Madina yang mendukung jalannya kegiatan. (MCB/M)
